Pengindraan jauh diupayakan untuk mengetahui atau memperoleh
informasi tentang suatu objek dengan menggunakan sensor(alat pengindera),baik
itu sensor alamiah maupun buatan.Sensor alamiah berupa
mata,telinga,hidung,lidah dan kulit sedangkan sensor buatan antara lain berupa
kamera,sonar,magnetometer,radiometer dan scanner.(Dra.Sani
Safitri,M.Si,2009:107) Adapun penggunaan pengindraan jauh bagi kehidupan
manusia yaitu sebagai berikut: Sebagai alat bantu dalam menyusun teori Teori
adalah serangkaian pernyataan tentang hubungan antara dua gejala atau lebih
yang dibuat dengan tingkat kepercayaan tertentu.Teori disusun berdasarkan
penelitian yang dibuat dengan tingkat kepercayaan antara teori dan
fakta.Sebagai model ikonik,foto udara merupakan penghubung yang baik antara
teori dan fakta. Sebagai alat untuk menemukan fakta Citra yang menyajikan
gambaran lengkap merupakan sumber data yang dapat diinterpretasi secara
cepat.Interpretasi citra dapat dilakukan setiap saat dan dalam segala cuaca.
Sebagai alat penelitian Citra yang menyajikan gambaran sinoptik merupakan alat
yang baik dalan memberikan rekaman objek,gejala atau daerah.Dalam hal ini maka
citra sangat bermanfaat bagi pendidikan dan pengajaran geografi sejak
pendidikan dan pengajaran geografi sejak sekolah dasar hingga sekolah
tinggi.Citra dapat dimanfaatkan sebagai alat ilustrasi dalam memahami
lingkungan sekitar dan sebagai alat dalam geografi. Sebagai dasar penjelasan
citra yang menyajikan gambaran lengkap dengan wujud dan letak yang mirip wujud
dan letak sebenarnya merupakan alat yang baik sekali untuk memahami letak dan
susunan gejala di muka bumi.Dengan demikian,citra akan sangat membantu untuk
analisis spesial,analisis ekologik maupun analisis kompleks regional. Sebagai
alat dalam prediksi dan pengendalian Di dalam prediksi dan pengendalian,citra
merupakan alat bangtu visual yang sangatlah bermanfaat. (Dra.Sani
Safitri,2009:117)
Menurut
Sutanto(1994:18-23), penggunaan penginderaan jauh baik diukur dari jumlah
bidang penggunaannya maupun dari frekuensi penggunaannya pada tiap bidang
mengalami pengingkatan dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain :
( 1) Citra
menggambarkan obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan
letak obyek yang mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap,
meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen.
( 2) Dari jenis
citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila
pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
( 3)
Karaktersitik obyek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentukcitra
sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya.
( 4) Citra
dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara
terestrial.
(5) Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
(5) Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
KEUNGGULAN
PENGINDERAAN JAUH
Menurut Sutanto(1994:18-23), penggunaan penginderaan jauh baik diukur dari jumlah bidang penggunaannya maupun dari frekuensi penggunaannya pada tiap bidang mengalami pengingkatan dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
(1) Citra menggambarkan obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan letak obyek yang mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen.
(2) Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
(3) Karaktersitik obyek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentukcitra sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya.
(4) Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.
(5)Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
(5) Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.
gambar di atas merupakan analisis foto udara dengan stereoskop, di mana dua foto udara suatu wilayah yang berdekatan bila dilihat dengan alat tersebut bisa tampak gambaran tiga dimensionalnya.
Manfaat Penginderaan Jauh
Tujuan utama dari penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data seumber daya alam dan lingkungan. Penginderaan jauh makin banyak dimanfaatkan karena berbagai macam alasan sebagai berikut :
• Citra dapat dibuat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit ditempuh melalui daratan, contohnya hutan, rawa danpegunungan.
• Citra menggambarkan obyek dipermukaan bumi dengan wujud dan letak objek mirip dengan sebenarnya, gambar relatif lengkap, liputan daerah yang luas dan sifat gambar yang permanen
• Citra tertentu dapat memberikan gambar tiga dimensi jika dilihat dengan menggunakan stereoskop. Gambar tiga dimensi itu sangat menguntungkan karena menjyajikan model obyek yang jelas, relief lebih jelas, memungkinkan pengukuran beda tinggi, pengukuran lereng dan pengukuran volume.
• Citra dapat menggambarkan benda yang tidak tampak sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya. Sebagai contoh adalah terjadinya kebocoran pipa bawah tanah.
• Citra sebagai satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
Inderaja memiliki peran yang sangat besar dalam sistem informasi data dan pengelolaannya. Peran tersebut antara lainuntuk mendeteksi perubahan data dan pengembangan model di berbagai kepentingan.
Menurut Sutanto(1994:18-23), penggunaan penginderaan jauh baik diukur dari jumlah bidang penggunaannya maupun dari frekuensi penggunaannya pada tiap bidang mengalami pengingkatan dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
(1) Citra menggambarkan obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan letak obyek yang mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen.
(2) Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
(3) Karaktersitik obyek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentukcitra sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya.
(4) Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.
(5)Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
(5) Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.
gambar di atas merupakan analisis foto udara dengan stereoskop, di mana dua foto udara suatu wilayah yang berdekatan bila dilihat dengan alat tersebut bisa tampak gambaran tiga dimensionalnya.
Manfaat Penginderaan Jauh
Tujuan utama dari penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data seumber daya alam dan lingkungan. Penginderaan jauh makin banyak dimanfaatkan karena berbagai macam alasan sebagai berikut :
• Citra dapat dibuat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit ditempuh melalui daratan, contohnya hutan, rawa danpegunungan.
• Citra menggambarkan obyek dipermukaan bumi dengan wujud dan letak objek mirip dengan sebenarnya, gambar relatif lengkap, liputan daerah yang luas dan sifat gambar yang permanen
• Citra tertentu dapat memberikan gambar tiga dimensi jika dilihat dengan menggunakan stereoskop. Gambar tiga dimensi itu sangat menguntungkan karena menjyajikan model obyek yang jelas, relief lebih jelas, memungkinkan pengukuran beda tinggi, pengukuran lereng dan pengukuran volume.
• Citra dapat menggambarkan benda yang tidak tampak sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya. Sebagai contoh adalah terjadinya kebocoran pipa bawah tanah.
• Citra sebagai satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
Inderaja memiliki peran yang sangat besar dalam sistem informasi data dan pengelolaannya. Peran tersebut antara lainuntuk mendeteksi perubahan data dan pengembangan model di berbagai kepentingan.
(
5) Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.
PENGINDERAAN JAUH UNTUK PENGGUNAAN
LAHAN
Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu yang
digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan
air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh dengan menggunakan sensor.
Data yang digunakan dalam penginderaan jauh dapat berbentuk hasil dari variasi
daya gelombang bunyi dan atau energi elektromagnetik.Sebagai contoh grafimeter
memperoleh data dari variasi daya tarik bumi (gravitasi), sonar pada sistem
navigasi memperoleh data dari gelombang bunyi dan maka kita memperoleh data
dari energi elektromagnetik. Data yang diperoleh itu dikelola dan akan
digunakan untuk kepentingan tertentu.
Salah satu pemanfaatan penginderaan jauh tersebut adalah Sistem Informasi
Geografi. Citra yang diperoleh melalui penginderaan jauh merupakan data
dasar atau input yang selanjutnya diolah dan disajikan oleh Sistem Informasi
Geografi. Posisi data dari citra Penginderaan Jauh dapat dikoreksi kembali
dalam Sistem Informasi Geografi. Dengan demikian, integrasi antara data
Penginderaan Jauh dengan Sistem Informasi Geografi akan memperoleh informasi
yang optimal sebagai data pemanfaatan wilayah.
Sementara itu, penggunaan lahan merupakan aktivitas manusia pada dan dalam
kaitannya dengan lahan, yang biasanya tidak secara langsung tampak dari citra.
Penggunaan lahan tidak memiliki satu definisi yang benar – benar tepat di dalam
keseluruhan konteks yang berbeda. Sedangkan penutup lahan merupakan gambaran
kostruksi vegetasi dan buatan yang menutup permukaan lahan. Konstruksi tersebut
merupakan konstruksi yang tampak dari sebuah citra penginderaan jauh.
Pemetaan penggunaan lahan dan penutup lahan sangat berhubungan dengan studi
vegetasi, tanaman pertanian dan tanah dari biosfer. Karena data penggunaan
lahan dan penutup lahan sangatlah penting untuk sebuah perencanaan. Lahan merupakan
material dasar dari suatu lingkungan, yang diartikan berkaitan dengan sejumlah
karakteristik alami yaitu iklim, geologi, tanah, toporafi, hidrologi dan
biologi.
Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Penggunaan Lahan
a. Pemetaan Penggunaan Lahan
Inventarisasi
penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan lahan yang
dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya.
Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun
hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya
dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah
satu bentuk yang potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan
lahan.Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan
penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah.Contohnya penggunaan lahan
untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman.
b. Penentuan Arahan Lahan
Penentuan batas-batas
keserasian sumberdaya air merupakan salah satu aspek utama dalam pengelolaan
Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai bahan pertimbangan penyusunan konsep tata
ruang kawasan.Ketetapan penataan tata ruang didasarkan pada tiga faktor yaitu
lereng lapangan, jenis tanah menurut kepekaannya terhadap erosi dan intensitas
hujan harian wilayah yang bersangkutan.Masing-masing faktor ditampilkan dalam
tiap-tiap unit lahan untuk mendapatkan angka skor yang secara makro
dipergunakan untuk menetapkan arahan penggunaan lahan sebagai kawasan lindung,
kawasan penyangga, kawasan budidaya atau kawasan pemukiman.Aplikasi GIS dapat
menyajikan Peta Arahan Penggunaan Lahan yang dibuat dari komposit Peta
Kelerengan, Peta Jenis Tanah dan Peta Curah Hujan. Dari ketiga peta ini dipilih
masing-masing data atributnya yang akan digunakan sebagai dasar dalam membuat
peta baru (Peta Arahan).
c. Penggunaan Lahan Pertanian
Dalam usaha memelihara konsistensi penggunaan
lahan sebagai areal pertanian maka diperlukan suatu sistem monitoring yang
mampu mengamati, menganalisa, menyajikan serta membuat model-model keputusan
sehingga aktifitas pertanian yang berkelanjutan tetap terjaga. Teknologi
penginderaan jauh merupakan salah satu teknologi pendekatan terintegrasi yang
dapat memodelkan masalah-masalah pertanian kaitannya dengan usaha menjaga
konsistensi penggunaan lahan (monitoring), proteksi stabilitas lingkungan
(analisis degradasi lahan dan identifikasi sumber air) dan analisa keruangan
(basis data spasial).
d. Penggunaan Lahan
Kehutanan
Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan
hutan untuk kayu termasuk perencanaan pengambilan hasil kayu, pemantauan
penebangan dan penghutanan kembali, pengelolaan dan pencacahan margasatwa,
inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rekreasi, dan pengawasan
kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya kebakaran maka
penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam penyediaan data dan
informasi dalam rangka monitoring perubahan temperatur secara kontinu dengan
aspek geografis yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan dapat
dilakukan dengan sangat mudah dan cepat.
e. Penggunaan Lahan
Perkebunan
Manfaat dari menggunakan RS dan
teknologi GIS tergantung pada tingkat keberhasilan penerapannya untuk
menyelesaikan masalah spasial.Secara umum, manfaat ini dapat dibagi menjadi
empat kategori seperti efisiensi ilmiah, teknologi, metodologi, dan ekonomi.
Efisiensi ilmiah penginderaan jauh data juga termasuk memperoleh fakta-fakta
baru untuk menguatkan dan klarifikasi sebelumnya dikenal kuantitatif, data
kualitatif yang dipelajari. Teknologi efisiensi berarti peningkatan
produktivitas kerja (terutama lapangan pekerjaan yang paling mahal), membuat
norma-norma untuk lapangan dan mempercepat proses pemetaan kebun, mengurangi
volume lapangan, memperpendek waktu yang diperlukan untuk survei dan mengurangi
jumlah karyawan yang terlibat monitoring kebun. Berdasarkan manfaat dan
aplikasi remote sensing dan GIS, sektor perkebunana telah mengadopsi pendekatan
ini untuk mempelajari kerugian yang disebabkan faktor lingkungan karena
berbagai alasan.Meskipun kebun menderita berbagai kerugian penyebab utama
adalah kerusakan berat akibat serangan Helopeltis.Jadi dalam proyek ini
inisiatif telah dilakukan untuk mempelajari kesehatan tanaman perkebunan
menggunakan analisis tekstur dan bagaimana kesehatan tenaman perkebunan
tersebut mempengaruhi hasilnya.
Berikut ini contoh pemanfaatan interpretasi citra satelit penginderaan jauh
untuk penggunaan lahan dengan objek kajian Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Peta hasil interpretasi citra SPOT5 tanggal
perekaman 29 Juli 2005 disini adalah Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Pedurungan
Kota Semarang Tahun 2005 dengan skala 1 : 50.000.
Di peta ini tergambarkan berbagai penggunaan lahan yang ada di
Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Beberapa penggunaan lahan di Kecamatan
Pedurungan sebagai berikut ;
Jenis
Penggunaan Lahan
|
Ciri-ciri
Interpretasi
|
Pemukiman
|
Bentuk
persegi ataupun limas, rona cerah, pola teratur, tekstur kasar, dan asosiasi
dengan jalan
|
Kebun
|
Tekstur
kasar, rona gelap, pola terputus-putus dan situs dengan sungai
|
Sawah
|
Rona
cerah, tekstur halus, dan situs dengan sungai
|
Industri
|
Bentuk
persegi panjang, warna coklat kekuningan, rona terang, ukuran besar, tekstur
kasar
|
Jalan
|
Bentuk
memanjang, ukuran cukup lebar, warna hitam, rona gelap, pola teratur, dan
berasosiasi dengan pemukiman
|
Pepohonan/
Hutan
|
Bentuk
agak membulat, tekstur kasar, pola tidak teratur, warna hijau tua, dan rona
cerah
|
Sungai
|
Bentuk
memanjang, ukuran lebar, warna biru tua, rona terang, situs dengan sungai,
dan asosiasi dengan pemukiman
|
Dari interpretasi citra satelit tersebut, dapat diketahui berbagai jenis penggunaan lahan di Kecamatan Pedurungan. Penggunaan lahan paling besar adalah untuk pemukiman. Penyebaran wilayah pemukiman terjadi pada Kecamatan Pedurungan sebelah barat, dan wilayah sebelah timur banyak di gunakan sebagai daerah industri, sawah, dan perkebunan, serta sebelah utara banyak ditumbuhi pepohonan. Luasnya areal pemukiman dikarenakan di Kecamatan Pedurungan terdapat areal pemukiman sehingga memiliki tingkat hunian yang tinggi. Selain itu, karena merupakan salah satu bagian dari wilayah perkotaan, Kecamatan Pedurungan tentu saja memiliki tingkat aksesibilitas dan konektivitas yang baik, sehingga menarik minat untuk dijadikan wilayah pemukiman. Penggunaan lahan untuk pemukiman ini diproyeksikan semakin meningkat karena sektor industri yang semakin berkembang.
Sementara itu, sektor industri dapat
berkembang karena Kecamatan Pedurungan memiliki aksesibilitas dan konektivitas
yang baik sehingga memudahkan mobilitas barang dan jasa. Meskipun penggunaan
lahan untuk industri tidak terlalu luas, namun dapat memberikan dampak yang
besar, terutama dalam pembangunan di wilayah Kecamatan Pedurungan. Adanya
penggunaan lahan untuk persawahan lebih disebabkan oleh adanya aliran sungai,
sehingga memudahkan untuk sistem pengairan. Meskipun sangat potensial dan
produktif untuk sektor ini, namun areal persawahan tidaklah luas karena
tergusur oleh perluasan lahan untuk pemukiman dan industri. Demikian halnya
dengan perkebunan, juga semakin tergusur karena perluasan lahan untuk pemukiman
dan industri, meskipun sebenarnya lahan ini mampu untuk produktif. Sedangkan
adanya pepohonan/ hutan merupakan salah satu bentuk pengelolan Ruang Terbuka
Hijau (RTH). Hal ini dikarenakan Kecamatan Pedurungan masih termasuk Kota
Semarang, sehingga adanya pepohonan merupakan kebutuhan untuk kegiatan rekreasi
masyarakat setempat maupun untuk stabilitas iklim mikro wilayah tersebut.
Pola penggunaan lahan di atas muka bumi
mencerminkan tingkat dan orientasi kehidupan masyarakat di wilayah itu. Akan
banyak sekali kebutuhan akan lahan di Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Yang
rencannya kedepannya menjadi perluasan daerah perekonomian Kota Semarang dan
akan banyak sekali perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Pedurungan.
Perubahan penggunaan lahan selain dampak dari perluasan daerah perekonomian
Kota Semarang juga karena perkembangan penduduk yang semakin bertambah.
Penambahan bangunan perekonomian, pemukiman, sarana dan prasarana penunjang
sangat diperlukan. Namun pembangunan tersebut harus tetap memikirkan dampak
lingkungan dari setiap perubahan penggunaan lahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Masukan komentar anda