- A. Latar Belakang
Dalam sebuah proses pembelajaran komponen yang turut menentukan keberhasilan sebuah proses adalah evaluasi. Melalui evaluasi orang akan mengetahui sampai sejauh mana penyampaian pembelajaran atau tujuan pendidikan atau sebuah program dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Melalui Evaluasi, kita akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan social, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik serta keberhasilan sebuah program.
BAB II
PEMBAHASAN
- A. Pengertian Evaluasi Media Pembelajaran
Evaluasi memegang peranan yang sangat penting dalam penentuan suatu kebijakan atau pengambilan keputusan. Dengan evaluasi kita dapat melihat efektifitas dan efesiensi dari program yang telah dan akan kita lakuakan. Sedemikian penting evaluasi ini sehingga tidak ada satu pun usaha untuk memperbaiki mutu yang dapat dilakukan dengan baik tanpa disertai langkah evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sehingga tidak mungkin di elakkan dalam setiap proses pembelajaran.
Meskipun evaluasi merupakan tahap akhir dalam pengembangan media, namun bukan berarti kegiatan ini dilakukan setelah program media tersebut selesai diproduksi. Dalam kegiatan pengembangan media, sebaiknya dilakukan pada setiap langkah sejak tahap perencanaan, seperti terlihat dalam bagan arus pada kegiatan pengembangan media. Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui nilai suatu kegiatan, produk atau sistem.
Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.
- B. Macam-macam Evaluasi
Berdasarkan tujuan dan saat dilakukannya, evaluasi dibedakan menjadi evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
Dalam pengembang media, evaluasi formatif lebih banyak berperan dibandingkan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif merupakan bagian integral dari sistem pengembangan media pembelajaran. Sementara evaluasi sumatif dilakukan oleh pihak lain di luar tim pengembangan media untuk membuktikan (to prove) bahwa produk yang kita hasilkan benar-benar efektif dan efesien. Evaluasi sumatif ini biasanya dimaksudkan untuk memperoleh informasi dalam rangka pembuatan keputusan tentang suatu produk (media) baru. Lain halnya dengan evaluasi formatif yang bertujuan untuk memperbaikai atau meningkatkan (to improve) program yang sedang dikembangkan.
Evaluasi formatif merupakan uji coba komponen atau prototype media pembelajaran kepada setiap sasaran yang dilakukan secara sistematis oleh pengembang untuk memperoleh informasi atau umpan balik guna menyempurnakan program media tersebut. Idealnya, evaluasi formatif ini dilakukan pada setiap langkah pengembanagan media. Namun bila hal ini tidak memungkinkan, sebaiknya avaluasi dilakukan pada tahap penyusunan rancangan, penulisan naskah program dan terhadap prototypenya. Jika ini pun masih sulit dilakukan, maka paling tidak (mutlak) dilakukan terhadap prototypenya.
Dalam konteks pengembangan media pembelajaran atau produk pembelajaran lain, evaluasi formatif dapat didefinisikan sebagi suatu proses pengumpulan data untuk menentukan keberhasilan, atau menilai tenatng kelebihan dan kelemahan suatu media pembelajaran ketika media pembelajaran tersebut masih dalam tahap pengembangan.Kekuatan dan kelemahan yang teridentifikasi melalui evaluasi formatif kemudian digunkan sebagai bahan acuan untuk melakuakn perbaikan (revisi). Tujuan evaluasi formatif adalah unutk merevisi media pembelajaran yang sedang dikembangkan denga cara mengumpulkan data dari berbagai sumber dengan menggunakan berbagai metode dan alat pengumpulan data tertentu.
Secara tradisional evaluasi formatif dimulai setelah pembelajaran dikembangkan menjadi suatu draft kasar seperti serangkaian display pembalajarn perbantuan komputer (computer-based instruction) atau out line suatu kegiatan untuk suatu workshop. Draft kasar tersebut kemudian direvisi, setelah itu di cobakan dalam kelompok kecilatau situasi lapangan. Dalam skenario ini evaluasi terjadi setelah ‘Front End Analisis’. Desain pembelajaran dan pengembangan kadang-kadang juga terjadi sebelum dilakukan pengukuran evaluasi sumatif.
Geis, Dick, (1997) dan Braden (1992), menyarankan bahwa evaluasi formatif dapat diterapkan dalam setiap langkah proses desain. Evaluasi formatif dapat digunakan kapan pun disain atau rencana di buat. Jadi harus di ingat bahwa evaluasi formatif dapat terjadi sepanjang proyek pembelajaran pada setiap disain.
Dalam evaluasi formatif tugas guru adalah mencari tahu bagaimana membuat pembelajaran agar menjadi lebih efektif, efisien, menarik, dapat digunakan (usable) dan dapat di terima (acceptable). Maksud dari efektif, yaitu apakah kita telah mempelajari apa yang di pelajari; Efisien, yaitu apakah mereka akan belajar dalam waktu tertentu dengan hanya menghabiskan dana seefektif mungkin; Menarik, (minat dn motiavasi) yaitu apakah mereka ingin mempelajari dan mengikuti proses pembelajaran; Kebergunaan yaitu pertimbangan praktis apakah pengguna (user) dapat menggunakan dengan mudah produk tersebut dalam linkungan belajarnya; dan yang sering diabaikan adalah kemampuan untuk dapat di terima (acceptabelity), yaitu apakah siswa atau infrastruktur menggunakannya sesuai dengan yang di harapkan.
Masing-masing dari tujuan ini dapat di pecah-pecah ke dalam sejumlah pertanyaan dan kriteria khusus. Kesemua tujuan di atas ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Karena tujuan utama dari evaluasi formatif adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Sementara itu, maksud dengan evaluasi sumatif adalah proses pengumpulan data untuk menentukan apakah media yang dibuat itu patut di gunakan dalam situasi-situasi tertentu atau apakah media itu benar-benar efektif. Atau dalam bahasa lainnya, evaluai sumatif bertujuan untuk pengambilan suatu keputusan atau kebijakan.
C. Prinsip – Prinsip Dasar Evaluasi Pembelajaran
1. Evaluasi bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pembelajaran bagi masyrakat.
2. Evaluasi adalah seni, tidak ada evaluasi yang sempurna, meski dilkukan dengan metode yang berbeda.
3. Pelaku evaluasi atau evaluator tidak memberikan jawaban atas suatu pertanyaan tertentu. Evaluator tidak berwenang untuk memberikan rekomendasi terhadap keberlangsungan sebuah program. Evaluator hanya membantu memberikan alternatif.
4. Penelitian evaluasi adalah tanggung jawab tim bukan perorangan.
5. Evaluator tidak terikat pada satu sekolah demikian pula sebaliknya.
6. Evaluasi adalah proses, jika diperlukan revisi maka lakukanlah revisi.
7. Evaluasi memerlukan data yang akurat dan cukup, hingga perlu pengalaman untuk pendalaman metode penggalian informasi.
8. Evaluasi akan mntap apabila dilkukan dengan instrumen dan teknik yang aplicable.
9. Evaluasi memberikan gambaran deskriptif yang jelas mengenai hubungan sebab akibat, bukan terpaku pada angka soalan tes.
Selain itu prinsip – prinsip dasar evaluasi yakni:
1. Prinsip keseluruhan
Evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat/utuh.
2. Prinsip kesinambungan
Evaluasi hasil belajar yang baik adalah evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur dan sambung menyambung dari waktu kewaktu.
3. Prinsip objektifitas
Evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari factor – factor yang sifatnya objektif.
- D. Langkah-langkah Evaluasi Media
Menurut Thiagarajan dan Stolovitch yang dikutip Sadiman bahwa ada 6 tahap evaluasi dalam pengembangan poembelajaran, yaitu self appraisal, expert appraisal, individual tryout, group tryoutdan maintance evaluation.
Lima tahap yang pertama dari keenam evaluasi tersebut adalah termasuk evaluasi formatif yang merupakan tanggung jawab pengembang media. Secara ringkas, ke lima tahap evaluasi tersebut dapat dijelaskan sebagi berikut:
- 1. Self appraisal, yaitu evaluasi yang di lakukan oleh pengembang sendiri terhadap rancangan, naskah atau prototype program media yang sedang di kembangkan.
- 2. Expert appraisal, yaitu kegiatan mencari informasi/umpan balik terhadap rancangan, naskah atau prototype dari para ahlai di bidangnya masing-masing.
- 3. Individual tryout, yaitu evaluassi terhadap rancangan, naskah atau prototype dengan jalan melakukan uji coba terhadap beberapa calon sasaran secara perorangan. Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang di anggap penting yang ada dalam draft pertama program media untuk kemudian bisa diperbaiki dengan segera. Informasi ini misalnya: penggunaan istilah, bahasa sajian, kesesuaian contoh, kejelasan petunjuk, dan lain-lain.
- 4. Group tryout (evaluasi kelompok kecil); dilakukan untuk mengetahui apakah revisi-revisi yang telah dilakukan pada tahap terdahulu sudah efektif. Selain itu evaluasi juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan program yang masih tersisa, serta untuk mengetahui sejauh mana kemungkinan program ini dapat di manfaatkan dengan mudah oleh calon sasaran. Sasaran evaluassi ini adalah sekelompok kecil orang yang merupakan sampel sasaran. Usahakan mereka memiliki karakteristik yang bervariasi sesuai keadaan populasi sasaran. Pada tahap evaluasi ini bahan-bahan yang diuji cobakan sebaiknya sudah dalam bentuk yang lebih baik atau lengkap, meskipun dalam bentuk final.
- 5. Field evaluation, merupakan tahap terakhir dari evaluasi formatif dalam pengembangan media pembelajaran. Evaluasi ini dilakukan terhadap calon sasaran langsung ke lapangan di beberapa lokasi yang sedapat mugkin mewaliki kondisi yang sebenarnya. Biasanya evaluasi ini dilakukan setelah program media diproduksi dalam bentuk prototipenya. Setelah melalui tahap-tahap evaluasi serta revisi-revisi sebelumnya, tentunya program media yang kita buat telah mendekati sempurna baik kemasan maupun isinya. Namun apakah program itu benar-benar sesuai dengan tujuannya, masih harus di buktikan melalui tahap evaluasi ini.
Demikian, tahap-tahap evaluasi dalam rangka pengembangan program media pembelajaran. Setiap tahap evaluasi menghasilkan informasi atau umpan balik yang merupakan bahan penting untuk merevisi dan menyempurnakan program yang kita kembangkan. Jika evaluasi ini dilakukan secara sistematis merupakan bagian integral dalam kegiatan pengembangan pembelajaran, maka diharapkan kita akan menghasilkan sebuah model program media pembelajaran yang sesuai dengan tujuannya. Selanjutnya setelah kita benar-benar yakin bahwa proram tersebut sudah layak dari berbagai aspek , maka master program ini dapat digandakan dan sebarkan sesuai kebutuhan.
Beberapa prosedur yang dapat dilakukan dalam melakukan evaluasi lapangan terhadap media sebagi berikut:
- Mula-mula pilih siswa yang benar-benar mewakili populasi target (kira-kira 30 orang). Usahakan agar mereka mewakili berbagai tingkat kemampuan dan keterampilan siswa yang ada.
- Jelaskan kepada mereka maksud dan tujuan uji lapangan dan apa yang diharapkan pada akhir kegiatan, dan usahakan para siswa bersiakp rileks dan berani menungkapkan penilaian.
- Berikan tes awal untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan keterampilan mereka terhadap topik yang disajikan lewat media.
- Sajikan media tersebut kepada mereka sesuai dengan rencana pembuatannya (untuk presentasi kelompok besar kecil atau belajar mandiri?)
- Catat semua respon yang munculdari siswa selama penyajian, begitu pula dengan waktu yang diperlukan.
- Berikan tes untuk mengukur seberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa setelah sajian media tersebut. Hasil tes (post test) dibandingkan dengan hasil tes pertama (pre test), sehingga dapat dilihat seberapa efektif dan efesien media yang telah di buat.
- Berikan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap mereka terhadap media tersebut dan sajian yang diterimanya.
- Ringkas dan analisis data-data yang di peroleh dengan kegiatan tadi (kemampuan awal, skor tes awal dan tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan bagian-bagian yang sulit, pengayaan yang diperlukan, kecepatan sajian dan sebagainya)
- Atas dasar itu media diperbaiki dan semakin disempurnakan.
Adapun cara dalam melakukan evaluasi media melalui kelompok kecil (kira-kira 10-20 orang) adalah sebagi berikut:
- Jelaskan bahwa media tersebut berada pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakan.
- Berika tes awal (pre test) untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa tentang topik yang akan di sajikan melalui media tersebut.
- Sajikan media atau minta kepada siswa untuk mempalajari media tersebut.
- Catat waktu yang diperlukan dan semua bentuk umpan balik selama penyajian.
- Berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan bisa tercapai (post test)
- Berikan kuesioner dan minta siswa untuk mengisinya. Apabila mungkin mengadakan diskusi yang mendalam dengan beberapa siswa. beberapa pertanyaa yng perlu didiskusikan antara lain:
- Menarik tidaknya media tersebut
- Apa sebabnya
- Mengerti tidaknya siswa tentang pesan yang disampaikan
- Konsistensi tujuan dan materi program
- Cukup atau tidaknya latihan dan contoh yang diberikan.
- Analisis data-data yang diperlukan
Sementara itu jika evaluasi medianya dilakukan melalui pola satu lawan satu dapat menggunakan langkah-langkah sebagi berikut:
- Jelaskan kepada siswa bahwa Anda sedang merancang media baru dan anda ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang anda buat tersebut.
- Sampaikan kepada mereka bahwa apabila nanti mereka berbuat salah, bukanlah karena kekurangan mereka melainkan karena kekurang sempurnaan media tersebut, sehingga perlu diperbaiki.
- Usahakan agar mereka bersikap rileks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut.
- Selanjutnya, berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap topik yang disajikan melalui media terrsebut.
- Sajikan media dan catat berapa lama waktu yang anda butuhkan atau dibutuhkan siswa untuk menyajikan atau mempelajari media tersebut. Dan catat pula bagaimana reaksi siswa dan bagian-bagian mana yang sulit untuk di pahami.
- Berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebut (post tes).
- Analisis informasi yang terkumpul
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
- Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.
- Berdasarkan tujuan dan saat dilakukannya, evaluasi dibedakan menjadi evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
- Lima tahap evaluasi:
- Self appraisal
- Expert appraisal
- Individual tryout
- Group tryout
- Field evaluation
DAFTAR PUSTAKA
Hidayatullah, Media Pembelajaran Agama Islam, 2012, Jakarta: Thariqi Press.
Tim Pekerti-AA PPSP LPP Universitas Sebelas Maret. Panduan Evaluasi Pembelajaran. 2007. Surakarta: Lembaga pengembangan pendidikan Universitas Sebelas Maret
Info yang saya butuhkan. Saya suka. tinggalkan cara mengajar yang biasa saja, beralihlah ke pembelajaran dengan media kreatif
BalasHapus