BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kebangkitan
gerakan nasionalisme India tidak mengandung permusuhan terhadap kolonial
Inggris dan tidak bersifat politik. Gerakan nasionalisme di India pada awalnya
berbentuk pembaruan di bidang sosial dengan tujuan memberantas adat kolot dan
usang serta memajukan pendidikan untuk meningkatkan derajat bangsa India.
Tokoh
yang terkenal dalam sejarah gerakan nasionalisme di India adalah Mahatma
Gandhi. Mahatma merupakan sebuah kata dalam bahasa Sanskerta yang berasal dari maha (berarti besar) dan atma (berarti jiwa). Rabindranath Tagore
disebutkan sebagai orang yang pertama kali memberikan gelar tersebut untuk
Gandhi. Gandhi sendiri tidak pernah menyukai gelar itu dan mengaku sering
terluka oleh hal itu. Gandhi berpendapat bahwa pembaharuan manusia akan
menimbulkan perubahan keadaan politik. Cita-cita politik harus dicapai melalui
pembaharuan manusia uang akan memaksa keadaan (politik) berubah menurut
kehendak manusia itu.
1.2 Rumusan
Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini,yaitu
1.Siapa itu Mahatma Gandhi dan bagaimana kehidupannya?
2.Bagaimana bentuk perjuangan dan
pemikiran Mahatma Gandhi dalam melawan kolonialisme di India?
3.Bagaimana akhir kehidupan Mahatma Gandhi?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini,antara lain
1.Untuk mengetahui perjalanan hidup Mahatma Gandhi
2.Untuk mengetahui perjuangan dan
pemikiran Mahatma Gandhi dalam melawan kolonialisme di India
3.Untuk mengetahui akhir kehidupan Mahatma
Gandhi
BAB II
PEMBAHASAN
1.Biografi Mahatma Gandhi
Nama : Mahatma Gandhi
Nama Lengkap : Mohandas Karamchand Gandhi
Agama : Hindu
Tempat Lahir : Porbandar,
Gujarat, India
Tanggal Lahir : Sabtu, 2
Oktober 1869
Istri : Kasturba Gandhi
Anak : Harilal, Manilal, Ramdas, Devdas
Ayah : Karamchand Gandhi
Ibu : Putibai Gandhi
Mahatma Gandhi adalah satu
dari banyak pemimpin India yang dikenal sebagai tokoh yang penuh dengan
kedamaian. Gandhi dikenal sebagai seorang sosok yang memimpin rakyat India
untuk lepas dari belenggu penjajahan Inggris dengan berasaskan kedamaian. Sebagai seorang penganut agama Hindu, Gandhi menerapkan
ajaran agamanya untuk menginspirasi dunia untuk meninggalkan kekerasan,
menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan kemerdekaan.
Gandhi lahir di Porbandar, Gujarat, pada
tanggal 2 Oktober 1869. Dia terlahir sebagai putra seorang politisi senior
bernama Karamchand Gandhi dengan Putibai Gandhi, yang merupakan istri keempat.
Gandhi hidup di sebuah komunitas Hindu bania yang terletak di daerah pesisir
Gujarat. Pada bulan Mei tahun 1883, pada saat itu Gandhi berumur 13 tahun,
Gandhi dijodohkan dan menikah dengan Kasturbai Makhanji yang berusia 14 tahun,
sesuai dengan hukum adat dan budaya. Ketika Gandhi berumur 15 tahun, putra
pertamanya lahir namun meninggal beberapa hari kemudian. Tidak lama kemudian,
ayah Gandhi juga berpulang. Bersama dengan Kasturba, Gandhi memiliki 4 orang
anak yaitu Harilal, Manilal, Ramdas, dan Devdas.
Gandi
bukanlah siswa yang unggul. Gandhi hanya tercatat sebagai siswa yang pandai
berbahasa Inggris dan pandai memimpin. Walaupun begitu, dengan kerja keras,
Gandhi lolos ujian masuk dan tercatat sebagai siswa di Samaldas College di
Bhavnagar, Gujarat. Pada tahun 1888, Gandhi menempuh sekolah ilmu hukum di
University College, London. Di sana, dia mempelajari hukum India dan belajar
untuk menjadi pengacara di Inner Temple. Ketika hidup di London, Gandhi berusaha menepati janji kepada ibunya sebagai biksu
untuk tidak mengkonsumsi daging sehingga dia menahan lapar dalam beberapa waktu
sampai akhirnya dia menemukan restoran vegetarian. Setelah itu, Gandhi tergabung
dalam Vegetarian Society. Dalam komunitas tersebut, Gandi mampu menarik banyak
orang untuk mempelajari Budha dan Hindu. Pada tahun 1875, mereka mendirikan
Theosophical Society dan Gandhi menjabat sebagai pemimpinnya. Dalam dakwahnya,
Gandhi diminta membacakan Bhagavad Gita bagi para penganut baru.
Pada tahun 1891, Gandhi
kembali ke India setelah mendengar kabar kematian ibunya. Selain itu, usaha
Gandhi untuk menerapkan hukum di Bombay juga tidak berjalan lancar karena
Gandhi merupakan sosok yang tidak pandai berbicara di depan umum. Dua tahun
kemudian, Gandhi mengembangkan karir dengan berkarya di naungan Dada Abdullah
& Co. di Afrika Selatan.
Gandhi tinggal di Afrika
Selatan selama dua puluh satu tahun. Di Afrika Selatan Gandhi mulai mengasah
ilmu politik dan keterampilan memimpin. Selain itu, Gandhi juga belajar
toleransi. Pada saat itu, Gandhi adalah seorang pengacara yang perusahaannya
dipimpin oleh jutawan Muslim berkebangsaan India. Walaupun Gandhi pada saat itu
hak para penganut Hindu tidak setara, Gandhi belajar untuk berlapang dada atas
nama bangsa. Selain itu, Gandhi banyak mendapatkan perlakuan buruk rasisme di
sana. Kehidupan di Afrika Selatan mengajari Gandhi banyak hal mengenai
diskriminasi. Gandhi percaya bahwa dia mampu membangun jembatan penghubung bagi
masyarakat yang berbeda sejarah dan juga agama. Keyakinan itu dia bawa sampai
ketika dia kembali ke India.
Selain India, Gandhi juga
berperan penting dalam perjuangan HAM di Afrika Selatan. Pada tahun 1894 Gandhi
membantu Natal Indian Congress untuk menyatukan suara politik yang membuat
Gandhi diserang pada tahun 1897 oleh para demonstran berkulit putih. Kemudian,
pada tahun 11 September 196, Gandhi menggelar demonstrasi Satyagraha (devotion
to the truth) dimana gandhi memprakarsai demonstrasi tanpa kekerasan. Semenjak
itu, konsep Satyagraha dikenal luas dan banyak diadopsi oleh banyak bangsa.
Setelah berhasil memprakarsai
perjuangan HAM di Afrika Selatan, Gandhi kembali ke Indian pada tahun 1915.
Dikenal sebagai seorang nasionalis, teoris, dan organizer, Gandhi bergabung
dengan Indian National Congress. Di sana dia bertemu dengan Gopal Krishna
Gokhale yang banyak menginspirasi pemikiran Gandhi. Pada tahun 1920, Gandhi
mulai mengambil alih kepemimpinan Indian National Congress, dan berhasil mengantarkan
India pada kemerdekaan mereka, sepuluh tahun kemudian, pada tanggal 26 Januari
1930. Walaupun begitu, Inggris masih memiliki kuasa dalam pemerintahan India.
Pada akhir 1930, pemerintahan
Gandhi menarik dukungan politis ketika pemerintahan Viceroy mendeklarasikan
perang terhadap Jerman tanpa persetujuan pemerintahan India. Pemerintaan Gandhi
mendesak Inggris untuk memberikan kemerdekaan mutlak bagi India. Desakan itu
berdampak pada pemenjaraan Gandhi dan para cendekia India lainnya. Pada saat
yang bersamaan, Muslim League yang bersekutu dengan pemerintahan Inggris
menginginkan wilayah terpisah atas kaum Hindu. Pada Agustus 1947, Inggris
membagi India untuk kaum Hindu dan Pakistan untuk kaum Islam. Sejak saat itu,
Pakistan menginginkan kemerdekaan mutlak bagi mereka namun Gandhi tidak
menyetujui.
Pemisahan wilayah antara kaum
Hindu dan Islam membuat banyak peristiwa mengerikan dalam sejarah India.
Peristiwa yang sampai sekarang masih sering terjadi adalah kejahatan genosida
dan perang antar kedua agama tersebut dan kaum Kristiani. Pada tanggal
16 Agustus 1946, Gandhi mendatangi
wilayah tersebut untuk menghentikan peperangan antar ras tersebut. Pada tanggal 14-15 Agustus 1947, kemerdekaan India diproklamasikan.
Selain kemerdekaan India,
Gandhi banyak berperan dalam beberapa peristiwa penting dunia pada masa itu.
Gandhi dikenal sebagai seorang pejuang bagi hak asasi wanita dengan menentang
pernikahan dini dan mengikutsertakan perempuan dalam kampanye pajak garam yang meningkatkan jati diri perempuan India pada masa
itu.
2.Bentuk Perjuangan dan Pemikiran Mahatma Gandhi
Gandhi
telah mulai merintis perjuangannya sejak berada di Afrika Selatan. Pada tahun
1893 dimana dia melihat adanya perlakuan diskriminasi yang dilakukan oleh
pemerintah setempat terhadap masyarakat India, serta masyarakat kulit hitam di
sana untuk melakukan tindakan non-kooperasi terhadap pemerintah / penguasa
Afrika Selatan.
Gandhi
menemukan penindasan tidak hanya pada mereka yang membangkang, namun juga pada
yang luka-luka dan meregang nyawa. Dalam catatan hariannya, Gandhi menulis,
"Saat itu tak ada orang Eropa yang bersedia membantu membalut luka
mereka...Kami harus membersihkan luka-luka orang Zulu yang tidak dirawat
setidaknya setelah lima atau enam hari yang lalu, karena itu luka-lukanya
membusuk dan sangat menakutkan. Kami menyukai pekerjaan kami."Situasi itu
menjadi peletup kesadaran Gandhi bahwa kekerasan tak bisa diselesaikan dengan
kekerasan. Bila mata dibalas dengan mata, semua manusia akan gelap mata.
Kesadaran lain yang muncul saat itu adalah bahwa ia harus memberikan pelayanan
terhadap semua manusia dengan segenap jiwa raganya.
Kesadaran
ini diwujudkan dalam prinsip perjuangan,antara
lain Bramkhacharya (mengendalikan
hasrat seksual), Satyagraha
(kekuatan kebenaran dan cinta), Swadeshi
(memenuhi kebutuhan sendiri) dan Ahimsa
(tanpa kekerasan terhadap semua makhluk). Setelah itu, Gandhi terus-menerus
melakukan perlawanan kesewenang-wenangan dengan gerakan tanpa kekerasan.
Misalnya, Gandhi menolak aturan diskriminatif dengan mogok makan, berjalan kaki
bermil-mil, membuat garam sendiri ketika semua rakyat harus membeli garam dari
pemerintah Inggris, dan sebagainya.Bagi Gandhi, hasrat merupakan
sumber dari kejahatan dan cenderung mementingkan diri sendiri, yaitu nafsu,
amarah, dan agresi. Hasrat dapat ditaklukkan melalui penolakan terhadap
adanya pamrih yang selalu mengikuti perbuatan, untuk itulah ia bertekad
menjalani prinsip Bramkhacharya.
Ketiadaan pamrih dapat dilakukan bila jiwa terikat pada prinsip Kebenaran
Ilahiah. Inilah prinsip Satyagraha,
yaitu kepercayaan bahwa jiwa dapat diselamatkan dari kejahatan dunia, dan juga
dapat memberikan pertolongan, sejauh jiwa itu senantiasa berada dalam
pencariannya terhadap Tuhan melalui kebenaran dan hanya kebenaran.Swadeshi
dapat diartikan dalam beberapa arti yang bermacam-macacm oleh kaum politik India
itu sendiri. Ada yang mengartikan sebagai suatu boikot tak mau membeli
barang-barang buatan Inggris, yakni sebagi suatu taktik pejuangan menyerang.Ada
pula yang mengartikan sebagai hanya sebagai usaha positif memajukan kerajinan
sendiri, pertukangan sendiri, industrialisme sendiri. Ada yang memandangnya
sebagai suatu senjata politik, dan ada pula yang memandangnya sebagai suatu
usaha ekonomi yang bersangkutan dengan politik sama sekali.Sementara itu, Ahimsa adalah kekuatan cinta,
suatu penghormatan pada semua bentuk kehidupan. Ini adalah ajaran yang dimiliki
semua agama, yaitu manusia memiliki kewajiban menghindari kejahatan dengan
melakukan perbuatan-perbuatan baik di dunia. Tentang Ahimsa Gandhi menyatakan,
"Ahimsa...bukan sekadar tingkatan tidak melakukan penyerangan secara
negatif tetapi...tingkatan cinta yang positif, berbuat baik bahkan kepada
pelaku kejahatan". Ajaran Gandhi ini didasarkan pada beberapa
asumsi. Pertama, kemerdekaan dan kesejahteraan hanya dapat dimulai dari
kemandirian individu. Maka masing-masing individu-individu harus mampu
menyalurkan hasrat negatifnya pada tindakan-tindakan positif.Kedua, Gandhi
meyakini bahwa perkembangan dan kemajuan akan diperoleh tidak melalui
konsesi-konsesi dan reformasi-reformasi konstitusional, tetapi melalui
perjuangan yang dilakukan oleh rakyat sendiri secara bersama. Untuk dapat
membangkitkan kebersamaan itu dibutuhkan kekuatan cinta dan kerelaan untuk
mengalami penderitaan rakyat.
Cinta
dan penderitaan sesama inilah yang dapat merekatkan perbedaan identitas dalam
relasi saling ketergantungan yang dapat menghentikan konflik.Melalui ajarannya
itu, sejak tahun 1906, Gandhi terus-menerus berjuang melawan penjajahan dengan
cinta dan solidaritas. Sejak tahun itu, Gandhi menyerukan kepada seluruh rakyat
India untuk membuat beberapa bentuk kerajinan tangan sehingga tak ada lagi yang
akan menjadi beban masyarakat. Gandhi berseru kepada rakyat India untuk
menemukan kembali hubungan yang murni dan orisinil antara manusia dengan alam,
karena dia yakin bahwa perceraian dengan alam adalah sumber dari segala
penyakit.Gandhi berseru agar rakyat mendidik dirinya mengenai dasar-dasar
kesehatan dan lingkungan yang sehat, supaya bisa mencegah dan menghentikan
bibit-bibit penyakit. Gandhi berseru agar melakukan berbagai aktivitas semacam
pemeliharaan hutan dan memelihara lebah, membuat barang pecah belah dan kertas,
sehingga tak ada seorang pun yang tidak mempunyai makanan, peralatan atau
buku.Gandhi berseru untuk mengembangkan pendidikan dasar melalui program kerja
dan belajar di sekolah, sehingga anak-anak tumbuh dengan mengetahui cara
membaca, menulis dan bagaimana bekerja dengan tenaga fisik. Gandhi menyerukan
kepada rakyat berpartisipasi dalam majelis-majelis desa dan dengan cara ini
rakyat dapat belajar memecahkan masalahnya sendiri.Gandhi dengan ajaran anti
kekerasan (ahimsa) yang dilakukan untuk kemerdekaan India telah memberi
inspirasi kepada seluruh dunia. Dengan ajaran-ajarannya tersebut, hidup
sederhana pun ia jalani. Dengan ahimsa perlawanannya cukup memberikan kekuatan
kepada rakyat untuk turut serta melawan kekerasan. Ahimsa adalah perjuangan
dengan kekuatan cinta dan kasih sayang.
Perjuangan
untuk tidak menyakiti baik fisik maupun pikiran sehingga Ahimsa bukan semata-mata
menyakiti secara fisik. Melainkan perjuangan untuk melawan suatu
ketidakbenaran. Ajaran Ahimsa
yang dianut oleh Gandhi merupakan bentuk representasi dari pengalaman yang diterimanya dalam lingkungan keluarganya, karena
sebagaimana yang telah diketahui bahwa Gandhi berasal dari keluarga yang
religius yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan rasa cinta kasih terhadap
sesama.Ajaran selanjutnya dari Gandhi adalah Swadesi atau berusaha untuk
mandiri dengan mencukupi kebutuhan diri sendiri. Ini tidak serta merta
dilakukan begitu saja, namun harus dibangun sistem untuk menciptakan kekuatan
baik pada diri maupun kepada rakyat. Misalnya membangun perekonomian yang
menghidupkan kekuatan masyarakat sehingga menghilangkan ketergantungan pada
pihak asing. Pendidikan juga memiliki peran penting dalam mewujudkan
kemandirian ini, karena disinilah karakter masyarakat dibentuk untuk melakukan
pengendalian diri. Ajaran ini merupakan bentuk
kekhawatiran Gandhi terhadap masuknya produk-produk asing ke India sehingga
masyarakat India semakin konsumtif untuk itulah kemudian dia mengajak rakyat
India agar mau untuk memproduksi barang-barangnya sendiri tanpa harus
bergantung terhadap produk asing.
3.Akhir Kehidupan Mahatma Gandhi
Pada tanggal 30 Januari 1948, pemimpin politik dan
spiritual gerakan kemerdekaan India, Mohandas Karamchand Gandhi (Mahatma
Gandhi), menjadi korban pembunuhan. Gandhi tewas ditembak di New Delhi oleh
seorang pengikut nasionalis Hindu garis keras.
Gandhi ditembak dari jarak dekat saat berjalan menuju
panggung untuk menghadiri suatu acara doa bersama. Pembunuhnya adalah Nathuram
Godse, simpatisan kelompok ekstrem Hindu Mahasabha.
Godse rupanya tidak senang dengan sikap moderat
Gandhi, yang mendukung berpisahnya Pakistan dari India sekaligus memperjuangkan
doktrin anti kekerasan. Bersama dengan seorang rekannya yang bersekongkol,
Godse akhirnya diadili dan dihukum mati pada tahun 1949.
Rakyat India merasa terpukul atas kematian Gandhi. "Pemimpin kita yang tercinta, Bapu, demikian kita memanggilnya, bapak bangsa ini telah tiada," demikian pengumuman Jawaharlal Nehru, perdana menteri pertama India, seperti dikutip Jagdishchandra Jain dalam buku "Gandhi, The Forgotten Mahatma."
Rakyat India merasa terpukul atas kematian Gandhi. "Pemimpin kita yang tercinta, Bapu, demikian kita memanggilnya, bapak bangsa ini telah tiada," demikian pengumuman Jawaharlal Nehru, perdana menteri pertama India, seperti dikutip Jagdishchandra Jain dalam buku "Gandhi, The Forgotten Mahatma."
Lautan massa di New Delhi menyaksikan proses kremasi
Gandhi di New Delhi pada 6 Februari 1948. Abunya lalu disimpan di sejumlah guci
untuk disebar ke beberapa tempat khusus.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Mohandas Karamchand Gandhi (Mahatma Gandhi) lahir di
Porbandar , Gujarat , India , 2 Oktober 1869 dan wafat di New Delhi, India , 30
Januari 1948 pada umur 78 tahun. Beliau adalah seorang pemimpin spiritual dan
politikus dari India yang sangat berpengaruh. Ajarannya menekankan pada
perjuangan kemerdekaan harkat hidup manusia dan pemberontakan tanpa menggunakan
kekerasan.
Ajaran Gandhi yang pertama adalah Ahimsa. Kata Ahimsa
berasal dari bahasa sansekerta yang berarti tanpa kekerasan. Maksudnya adalah
kegiatan melawan atas ketidakadilan dengan tanpa kekerasan atau tindakan damai.
Paham ini disarankan Gandhi kepada rakyat India dalam melawan kolonial Kerajaan
Inggris. Gandhi percaya bahwa perjuangan dengan hanya kekerasan hanya akan
menghasilkan korban berjatuhan lebih banyak dari pihak rakyat India. Hal ini
menilik persenjataan militer dan kekuatan kerajaan Inggris yang sangat kuat di
India sebagai negeri jajahan yang sangat menguntungkan. Namun perjuangan tanpa
kekerasan ini bukan berarti hanya diam berpangku tangan, rakyat India harus
menggunakan strategi baik itu melalui jalur resmi seperti kongres dan
diplomasi-diplomasi politik. Ajaran Gandhi ini tidak hanya berpengaruh di
India. Di Amerika oleh Martin Luther King dan Afrika Selatan yakni Nelson
Mandela perlawan tanpa kekerasan ini juga menghasilkan buah yang manis.
Ajaran Gandhi yang kedua adalah Swadeshi atau cinta
produk negeri sendiri. Hal ini dimaksudkan oleh Gandhi agar rakyat India dapat
hidup mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri. India merupakan bangsa dengan
jumlah penduduk terbesar kedua di dunia, sudah barang tentu sumber daya manusia
juga melimpah. Baik dalam sisi industri atau manufaktur, India memiliki
kekuatan yang memadai untuk mandiri. Selain itu, hal ini juga dimaksudkan untuk
rakyat India tidak menggunakan produk impor khususnya hasil industri Inggris.
Dengan cara ini, lama-kelamaan barang industri Inggris akan tidak laku di
India, sebaliknya industri lokal india sendiri semakin maju.
Terakhir yang akan dibahas di sini adalah Hartal. Hartal
sendiri memiliki makna mogok atau boykot. Sadar akan kekuatan buruh yang besar
di India, Mahatma Gandhi menyerukan mogok kerja bagi buru-buruh pabrik yang
dimiliki Inggris jika terjadi kesewenang-wenangan dari pihak majikan. Langkah
ini dinilai Gandhi cukup efektif untuk memberikan shock therapy bagi
bangsapenajajah. Ketika para buruh mogok, maka produksi akanterhenti dan
kerugiantertumpu pada pihak pengusaha. Lebih jauh lagi,bargaining power rakyat
India menjadi terangkat dengan persatuan rakyat India dalam melakukan suatu
tindakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://budhisantoso97.blogdetik.com/tag/pemikiran-mahatma-gandhi/,
21 Mei 2009
http://www.id.wikipedia.org, 22 Mei 2009.
Ghandi, Mahatma. 1988. All Men are Brothers. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
http://www.id.wikipedia.org, 22 Mei 2009.
Ghandi, Mahatma. 1988. All Men are Brothers. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Masukan komentar anda